Greeting.

Thank you for Visit my Site. I Appreciate for your effort.
for comment and critic, please contact us at our email :
azzer.nomad@gmail.com / rezza_aryo@student.gunadarma.ac.id

Selasa, 17 April 2012

Jenis - jenis Oli


Apa itu oli kental? apa itu oli Encer? Dan mana yang cocok untuk motor kita? Itu hal yg paling sereing di pertanyakan para Bikiers saat menggati oli mesin. Trus bagaimana cara kita menentukan oli mana yang harus kita pakai? Berikut beberapa rincian penjabaran tentang oli , dan semoga dapat membantu.


Dari bahan dasar oli terbagi menjadi 2 jenis, ada oli mineral dan oli sintestis. Apa beda keduanya?


Oli Mineral (Base Oil) : Diperoleh dari hasil tambang minyak bumi yang diolah menjadi oli dan ditambah bahan aditif untuk menambah mutu pelumas menjadi lebih baik.


Oli Sintetis (Synthetic Oil): Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah. Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.


Dan pada botol oli kita sering melihat ada tulisan SAE, JASO, API SERVICE, tapi banyak yg belum tau itu apa, berikut akan kita jabarkan satu per satu.


SAE


Singkatan dari Society of Automotive Engineers adalah persatuan ahli otomotif dunia yang bertugas menetapkan standar viskositas atau kekentalan (ukuran dari tebal lapisan oli serta mampu alir oli) pada suhu 100 derajad celcius dan pada -18 derajad celcius. Jenis SAE yang umum digunakan di negara tropis adalah 10W-30 dan 20W-50.


Angka di depan (ex : 10 atau 20) menunjukkan tingkat viskositas atau kekentalan saat mesin masih bekerja di suhu dingin.


W menunjukkan jenis oli ini dapat digunakan di daerah yang memiliki iklim dingin (winter).


Angka di belakang menunjukkan tingkat viskositas saat mesin bekerja pada suhu panas.


Oli dengan 2 angka ini disebut dengan oli multi grade, sedangkan oli dengan 1 angka disebut singgle grade (20W, 10W).


JASO


Japan Automobile Standard Organization, adalah suatu badan organisasi yang bertugas mengeluarkan standar "grading" atau level oli yang didasarkan terhadap kandungan phospor dalam oli (standar ini dibuat oleh Jepang untuk memenuhi tuntutan teknologi di sepeda motor yang di dalamnya terdapat kopling).


- JASO MA (gesekan tinggi)


Oli yang khusus digunakan pada mesin yang menggunakan gesekan besar seperti kopling basah, ada di type cub dan sport.


- JASO MB (gesekan rendah)


Khusus untuk mesin dengan gesekan lebih kecil. Seperti kopling kering dan matic.


API Service


American Petroleum Institute, adalah suatu institusi di amerika yang bertugas menetapkan "grading" atau level oli menurut Service Classification untuk mesin bensin. Standar grading di dasarkan kepada proteksi oksidasi, proteksi keausan, high temperature engine deposit, foaming, pembentukan asam, pembentukan kerak, perlindungan korosi yang berujung kepada konsumsi bahan bakar yang efisien, performa mesin dan emisi yang rendah.


Contoh Grading yang ada :


SG, SJ, SL, SM (Semakin tinggi Huruf di belakang S menandakan semakin tinggi kualitas pelumasan oli tersebut)


Jadi kita bisa menyimpulkan semakin tinggi API service nya, semakin baik pula kualitas oli nya...


Setelah kita tahu apa maksud dari SAE, JASO, API service, ada hal lebih lanjut yg harus kita bahas mengenai SAE.


1.Kekentalan / SAE suatu oli mesin tidak bisa dijadikan ukuran kualitas oli, tetapi lebih berkaitan pada kemampuan oli tersebut dalam beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi. Tingkat SAE hanyalah sebagai pembeda atau kelas-kelas suatu oli mesin berdasarkan tingkat sifat kekentalannya, jadi SAE rendah (oli encer) tidak identik dengan mutu yg lebih baik dibandingkan oli dengan angka SAE yang tinggi (oli kental).


2.Pahami Kode SAE oli, misalnya SAE 20W-50, makna dibalik kode ini berarti, suatu oli yg memiliki kemampuan yang telah lulus uji dengan distarter pada suhu (minus) -10 C dan bisa dialirkan di dalam mesin sampai suhu -20 C dan memiliki minimum kekentalan tertentu pada suhu tinggi 150 C (HTHS). Untuk SAE 10W40 , lulus uji sampai – 30 . Semakin kecil angka SAE dengan huruf W semakin dingin suhu ujinya, begitu seterusnya.


3.Oli yg paling umum dipakai di negara bersalju adalah SAE 10W30 dan 5W30. Apapun jenis motornya, disini faktor pertimbangannya murni kondisi/suhu di negara tersebut. Kalau memakai oli SAE 20W50 di negara bersalju, kendala utamanya adalah jenis oli ini bisa membeku pada kondisi dingin / salju. Untuk di Indonesia, kebanyakan pabrikan kendaraan lebih merekomendasikan SAE 20W-50, 10W-40 atau 10W-30. Untuk performa / kinerja mesin-mesin modern yang telah banyak dipakai oleh motor sekarang, oli dengan tingkat SAE yang lebih encer telah banyak menjadi rekomendasi pabrikan, hal ini dikarenakan didalam mesinnya terdapat banyak celah-celah kecil yang harus dengan cepat dan mendapatkan pelumasan.


4.Perlu diingat kekentalan / SAE bukanlah satu-satunya hal yang mendukung kinerja dan perawatan mesin, akan tetapi kualitas kandungan additif yang pada oli tersebutlah yang lebih menentukan baik tidaknya untuk perawatan mesin. Jadi selain kekentalan, hal yang juga perlu diperhatikan adalah mutunya. Tingkat mutu pelumas mempunyai satuan sendiri yaitu API (American Petroleum Institute). Untuk kendaraan yang berbahan bakar bensin, pelumas bisanya menggunakan kode yang berawalan huruf S (kependekan dari kata Spark yang berarti percikan api), contohnya seperti kode SA, SB, SC, SD, SE dan SF . Jadi kita bisa menyimpulkan semakin tinggi API service nya, semakin baik pula kualitas oli nya...


Jadi intinya, kekentalan / SAE oli tidak bisa menentukan kualitas oli tersebut. Untuk memilih tingkat kekentalan oli mesin itu sebaiknya tetap mengacu pada rekomendasi pabrikan dari kendaraan yang dipakainya dan perhatikan tingkat mutu kualitas oli yang akan dipakai. Yang paling penting lagi adalah waktu penggantian oli mesin tidak boleh terlambat dan selalu cek volume atau ketinggian oli mesin melalui Dipstick untuk mengetahui ketinggian oli dengan pasti, selalu perhatikan dan catat kapan tanggal penggantian oli mesin dan jarak tempuh mobil anda. Jangan lupa perhatikan warna olinya, jika berwarna hitam pekat, berarti kualitas oli sudah tidak bagus dan perlu diganti.


Oli sebaiknya pada jarak tempuh maksimal 3000 km (untuk motor dengan medan tempuh banyak bukit seperti batam dianjurkan ganti tiap 1500km), atau tiap tiga bulan sekali, jika motor tidak terlalu sering dikendarai dan tidak menempuh jarak yang jauh, sebaiknya saringan oli mesin juga diganti setelah tiga kali ganti oli, karena kalau saringannya kotor aliran oli akan tersumbat dan pelumasan akan terganggu. Penggantian oli yang terlambat akan berakibat pada mudah naiknya temperatur mesin dan bunyi mesin yang kasar. Jika terlalu sering terlambat melakukan penggantian oli, maka bisa menyebabkan kerusakan dini pada komponen mesin, terutama silinder atau piston.