OBSERVASI
REZZA ARYO
PRIAMBODO ( 26111076 )
SUPRIANTO (
26111945 )
SISTEM KOMPUTER - 2KB04
SISTEM KOMPUTER - 2KB04
PENDAHULUAN
Remote TV
Cara
Kerja Remote
Cara kerja seperti ini mirip dengan cara kerja sandi
morse yang dikirim melalui mesin telegraf. Seorang operator pengirim
mengirimkan pesan teks singkat kepada operator penerima yang berada pada jarak
tertentu. Namun pesan tersebut dikirimkan dalam bentuk pola kode-kode morse
yang melambangkan huruf-hururf dalam pesan yang dikirimkannya. Mesin telegraf
menggunakan kode tertentu karena tidak dapat mengirimkan data suara seperti
pesawat telepon. Tetapi telegraf dapat mengirimkan arus listrik yang terhubung
ke sebuah bel pada bagian penerima, sehingga operator penerima akan menerima
suara dari bel dalam pola-pola tertentu yang apabila dirangkai akan dapat
diterjemahkan sebagai pesan singkat.
Remote control menggunakan LED(Light Emitting Diode)
infra merah yang berfungsi sebagai pengirim(transmitter) pola sinar infra
merah. LED infra merah adalah sejenis lampu kecil yang memiliki dioda yang akan
memancarkan cahaya infra merah apabila diberi arus.
Keterangan :
A. Deret Pulsa
B. Sinyal 27.9 MHz
C. Sinyal Transmisi
D. Pola sinkronisasi 4, masing-masing 2.1
mili detik, dengan spasi 700 mikro detik
E. Pola pulsa, masing-masing 700 mikro
detik, dengan spasi 700 mikro detik juga
F. Pola Sinkronisasi ulang
Sinyal infra merah yang dikirimkan tidak
akan dapat dilihat oleh mata kita, karena sinar infra merah tidak termasuk
gelombang elektromagnetik pada spectrum cahaya tampak. Namun sinar tersebut
dapat terbaca oleh receiver yang ada pada peralatan elektronik yang menerima
sinyal tersebut. Receiver yang digunakan adalah sebuah foto transistor infra
merah. Jika pola sinyal infra Red yang diterima bersesuaian dengan salah satu
instruksi, seperti instruksi menaikkan volume suara pada pesawat televisi, maka
volume suara pesawat televisi tersebut akan dinaikkan. Jika pola sinar infra
merah yang dibaca tidak dapat dikenali maka pesawat televisi akan
mengabaikannya. Hal ini mungkin saja terjadi jika sebuah pesawat remote control
untuk peralatan lain yang berada tidak jauh dari pesawat televise tersebut
sedang digunakan. Bentuk kode sinyal tersebut untuk masing-masing tombol
tergantung kepada perusahaan produsen peralatan elektronika. Pada dasarnya
setiap perusahaan bebas menentukan kode sinyal untuk setiap tombol pada pesawat
remote control. Penggunaan sinyal sinar infra merah ini memang hanya cocok
untuk keperluan di dalam ruang, seperti pada peralatan elektronik rumah atau
kantor, karena selain memiliki keterbatasan jarak yang pendek(maksimal sekitar
10 meter), sudut pengiriman juga sangat kecil sehingga remote control harus
diarahkan ke tepat ke alat elektronik tersebut. Sinar infra merah juga tidak
bisa tembus dinding, sehingga harus berada di ruang.
Sistem
Remote khusus nya untuk TV, dipergunakan untuk TV. Sistem ini diindikasikan
sangat mudah dipakai dan dipelajari bagi sebagian besar manusia, ditimbang dari
Desain Remote dan pemakaiannya.
METODE OBSERVASI
Target Observasi kami bernama
Rojali, Anak berumur 14 Tahun yang duduk di Kelas 2 SMP ,Depok. Rojali adalah
anak yang masih mempelajari cara menggunakan Remote TV dan TV yang baru di
belinya. Rojali berkarakter tidak sabar, selalu mencoba, dapat memahami &
mempelajari sesuatu lebih cepat dan mudah.
Observasi
dilakukan saat di Sore Hari ketika Rojali pulang sekolah. Saat itu, Rojali
diperintahkan oleh ibunya untuk mengisi / mencari Channel di TV Barunya itu.
Metode
Observasi pada hal ini mencakup :
Ø Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk
pencarian saluran yang tersedia dan menyimpannya.
Ø mengamati interface dan interaksi
yang dilakukan saat observasi.
Ø mengamati dan menganalisa kemampuan
target, yaitu : kognitif, proses mental, memori (daya ingat), pergerakan fisik
dan respon.
Ø Menganalisa device, layar, tombol,
interface, aliran transaksi, dan lainnya.
HASIL
OBSERVASI
~ Langkah - Langkah yang dibutuhkan untuk
pencarian saluran yang tersedia dan menyimpannya :
1. Nyalakan TV dengan cara menekan
tombol Switch On/off pada remote tv.
2. Tekan tombol "Setting",
lalu pilih pengaturan ( dengan menggeser menggunakan joypad pada remote tv ).
3. Setelah itu pilih, "Cari Prog
otomts" / "Cari prog manual". Pada hal ini rojali memilih
pencarian otomatis. Sehingga, Hasil pencarian menjadi mudah dan maksimal.
4. tunggu proses pencarian sampai
selesai. Jika sudah selesai, klik " OK " pada joypad Remote TV untuk
menyimpan hasil pencarian.
5. Lalu tekan tombol " Exit "
untuk menutup layar/interface dari setting tersebut.
~ Hasil Pengamatan dan interaksi yang
dilakukan saat observasi
Rojali
membutuhkan waktu untuk memahami desain remote dan fungsi dari masing-masing
tombol yang ada di Remote TV tersebut. Rojali pun masih membutuhkan penyesuaian
interface yang agak membingungkan user/pengguna karena interface dari TV /
Produk tersebut terlalu simpel dan tidak ada keterangan langsung. Sehingga,
User harus mempelajarinya terlebih dahulu pada manual book / user guide.
~ Hasil Pengamatan dan analisa
Kemampuan Target :
Ø Kognitif : Dalam segi Kognitif,
Rojali mampu memahami dan mempelajari interface, sistem kerja remote, desain
remote & fungsi dari masing-masing tombol pada remote sebelum
menggunakannya. Artinya, Rojali berhasil mengingat, menganalisis, memahami,
menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa.
Ø Proses Mental : Rojali berhasil
mempresentasikan / mengaplikasikan kemampuannya sebagai manusia yang
berinteraksi dengan TV. Dengan cara memanipulasi otak terhadap informasi, Rojali membentuk konsep,
Terlibat dalam pemecahan masalah, melakukan penalaran, dan membuat keputusan.
Ø Memory ( Daya Ingat ) : Dalam hal
ini, Rojali mengalami Proses dan penggabungan informasi yang diterima,
Penciptaan catatan permanen dari informasi, dan memanggil kembali informasi
yang telah disimpan untuk digunakan dalam suatu proses atau aktivitas. Rojali
berhasil Mempelajari, Mengingat, dan Pengambilan informasi yang telah di
ingatnya.
Ø Pergerakan Fisik dan Respon : Rojali
berhasil melakukan respon (feed back) pada interaksi yang dilakukan Rojadi
dengan TV. Dengan melihat Pemberitahuan (notifikasi / Interupsi) dari TV saat
proses pencarian saluran TV selesai dilakukan oleh TV.
~ Hasil
Analisa Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Ø Device : Perangkat Remote TV yang
digunakan di desain universal, diperuntukan dan dapat digunakan oleh semua
manusia tanpa memandang batas usia (Tidak ada batasan usia).
Ø Layar : Perangkat TV menggunakan
ukuran 21" Inch dengan bentuk Square (kotak), Sehingga tidak terlalu kecil dan tidak
terlalu besar untuk user dan dapat menggunakan seluruh channel yang tersedia
tanpa ada gangguan teknis desain.
Ø Tombol : Desain Tombol pada Remote TV
tersebut didesain sangat umum, sehingga user dan memahami arti-arti setiap
tombolnya dengan mudah. Namun, ukuran tombol sangat minim. sehingga tidak cocok
digunakan untuk user yang memiliki ukuran diatas rata-rata.
Ø Interface : Interface pada TV tersebut
sangat simpel dan dapat dipahami dan digunakan, walau dalam pengaturannya dapat
mempersulit user dalam memahami interface yang simpel.
Ø Aliran Transaksi : Aliran Transaksi
antara Rojali dengan TV berjalan dengan lancar dan semestinya. Karena Rojali sudah
memahami fungsi dari masing-masing tombol pada remote dan interface yang akan
muncul setelah melakukan tindakan / pergerakan fisik.
ANALISA
Aspek
Manusia dalam IMK
Persepsi
Visual
a.
Penglihatan
Penglihatan
manusia berkaitan dengan mata. Mata masih merupakan indera utama dalam
berinteraksi dengan komputer. Fungsi mata menghasilkan persepsi yang
terorganisir akan gerakan, ukuran, bentuk, posisi, tekstur dan warna. Sistem
visual pada manusia mampu merasakan obyek dalam kondisi terang sinar matahari
dan dalam kegelapan malam. Mata juga dapat merasakan dan mengikuti obyek yang
bergerak dengan cepat (gerakan serangga) dan kejadian yang sekejap kemudian
menghilang (seperti petir) Namun juga banyak hal yang tidak dapat dilihat,
seperti gerakan peluru, pertumbuhan tanaman, dan sinar inframerah. Semua yang
dilihat oleh mata diinterpretasikan oleh otak untuk memahami maksud yang
dilihat.
Teori
Persepsi Visual
• Terdapat
dua teori pendekatan yang menjelaskan tentang bagaimana cara manusia melihat
suatu obyek:
– Teori
Konstruktif
– Teori
Ekologi
Pendekatan
Konstruktif
• Asumsi
utama pendekatan ini adalah bahwa persepsi melibatkan intervensi dari
representasi dan ingatan.
• Apa yang
kita lihat bukanlah merupakan replika atau copy dari dunia seperti citra yang
dihasilkan kamera.
• Tetapi
sistem visual manusia akan menyusun suatu model dari dunia dengan
mentransformasi, memperbaiki, mendistorsi, dan membuang informasi.
• Efek dari
konstruksi adalah untuk menyediakan kepada kita gambaran yang lebih konstan
dari dunia dibanding jika kita hanya mengandalkan citra yang dilihat dari
retina mata kita.
• Oleh
karena itu kita melihat bangunan selalu tidak berubah dan orang terlihat
mempunyai
ukuran dan
bentuk yang sama, meskipun kita melihat dari berbagai posisi dan jarak.
Hukum
Gestalt dari Organisasi Persepsi Prinsip pengorganisasian memungkinkan kita
untuk menerima pola rangsangan sebagai sesuatu yang mempunyai arti yang dapat
didefinisikan sebagai:
•
Pendekatan ; titik-titik terlihat
sebagai suatu kelompok dan bukan suatu elemen acak.
•
Kesamaan ; ada kecenderungan untuk
melihat elemen-elemen yang mempunyai bentuk atau warna sama sebagai satu
kelompok
•
Kedekatan ; bagian yang hilang pada
gambar akan diisi untuk melengkapinya, sehingga terlihat sebagai lingkaran yang
utuh
•
Kontinuitas : rangsangan terlihat
seperti disusun dari dua baris titik yang saling bersimpangan satu dengan yang
lain, dan bukan sekumpulan titik yang acak
•
Simetri ; daerah yang dibatasi
oleh garis batas simetris cenderung dirasakan sebagai gambar yang koheren.
Pendekatan
Ekologi
• Pendekatan
ini berargumen bahwa persepsi adalah proses langsung, yaitu informasi hanya
merupakan
hasil deteksi retina dan bukan merupakan hasil rekonstruksi.
• Perhatian
utama adalah memahami apa yang kita kerjakan saat kita merasakan (melihat), dan
bukan mencoba untuk memahami bagaimana kita merasakan suatu gambar atau
bagaimana kita mengenali suatu obyek.
Persepsi
Visual
Luminans
Adalah banyaknya cahaya yang dipantulkan permukaan objek.
Semakin
besar luminans sebuah objek maka rincian objek yang dapat dilihat oleh mata
semakin bertambah. Besarnya luminans sebuah objek juga menyebabkan mata
bertambah sensitif terhadap kedipan (flicker). Luminans merupakan besaran terukur
dengan satuan lilin/meter persegi Semakin besar luminans, maka diameter
anak-mata Luminans (pupil) akan semakin mengecil, sehingga intensitas cahaya
yang diterima retina tidak terlalu besar, dan akan meningkatkan kedalaman
fokusnya (deep of field).
• Hal yang
sama terjadi pada kamera saat kita mengatur diafragma pada lensa, semakin kecil
diafragma, maka besar intensitas cahaya yang masuk akan semakin kecil juga,
namun kedalamannya (deep of field) semakin besar.
Kontras
Kontras adalah
hubungan antara intensitas cahaya yang dikeluarkan atau dipantulkan oleh suatu
obyek dengan intensitas cahaya dari latarbelakang (background) obyek tersebut.
Kecerahan
(Brightness)
• Kecerahan
(brightness) adalah tanggapan subyektif mata terhadap cahaya yang dipancarkan
atau dipantulkan obyek
• Tidak ada
arti khusus dari tingkat kecerahan seperti pada luminans, sehingga nilai
kecerahan
suatu obyek tidak dapat diukur (tidak mempunyai satuan), atau bersifat
kualitatif subyektif.
• Secara
umum luminans yang tinggi berimplikasi pada kecerahan yang tinggi pula.
Sudut
Penglihatan
• Sudut
penglihatan (visual angle) didefinisikan sebagai sudut yang terjadi saat mata
melihat
obyek
dihadapannya secara vertikal.
• Ketajaman
penglihatan (visual acuity) adalah sudut penglihatan minimum ketika mata
masih dapat
melihat obyek dengan jelas
Medan
Penglihatan
• Medan
penglihatan adalah sudut yang dibentuk ketika mata bergerak kekiri terjauh dan
kekanan
terjauh,
yang dapat dibagi menjadi empat wilayah:
1. wilayah
tempat kedua bola mata mampu melihat sebuah obyek dalam keadaan sama, disebut
juga penglihatan binokuler
2. wilayah
terjauh yang dapat dilihat oleh mata kiri ketika mata kiri digerakkan ke sudut
paling kiri,
disebut juga
penglihatan monokuler kiri.
3. wilayah
terjauh yang dapat dilihat oleh mata kanan ketika mata kanan digerakkan ke
sudut paling
kanan, disebut juga penglihatan monokuler kanan.
4. Wilayah
buta, yakni wilayah yang sama sekali tidak dapat dilihat oleh kedua mata kita.
Warna
Adalah hasil
dari cahaya yang terbentuk dari hue (corak), intensity (intensitas) dan
saturation (kejenuhan atau jumlah putih pada warna).
Orang dengan
penglihatan normal mampu membedakan 125 warna yang berbeda.
Penggunaan
warna yang sesuai, akan mempertinggi efektifitas tampilan grafis tetapi tidak
ada standar.
Beberapa
aspek dalam penggunaan warna :
1. Aspek
Psikologi
~ Hindari
penggunaan warna tajam (cyan, biru, merah) secara simultan yang menyebabkan
mata menjadi lelah.
~ Pengaturan
cahaya didalam ruangan diperlukan karena warna akan berubah ketika cahaya
berubah.
2. Aspek
Persepsi
~ Warna
dapat meningkatkan interaksi jika mengikuti prinsip dasar dari penglihatan
manusia.
~ Secara
umum latar belakang dengan warna gelap akan memberikan kenampakan yang lebih
baik dibanding warna yang lebih cerah
3. Aspek
Persepsi
Penggunaan
warna bertujuan untuk menarik perhatian atau pengelompokan informasi, sehingga
tidak perlu menggunakan warna yang berlebihan.
Problem yang terjadi
Problem pada desain Remote yang
didesain oleh pihak produsen dibuat ukuran yang sangat minim. sehingga tidak
memungkinkan digunakan oleh orang/ user yang memiliki ukuran jari yang melebihi
rata-rata. Kesalahan ini terjadi karena Produsen tidak mempertimbangkan Ukuran
jari para usernya.
Problem juga terjadi pada desain interface
pengaturan pada layar tv yang didesain sangat simpel oleh pihak Produsen. Sehingga
user yang tidak memiliki Tingkat kecerdasan Kognitif yang tinggi tidak dapat
memahami arti dari interface yang sedang ditampilkan.
Solusi Desain
Solusi untuk desain Remote TV dengan
ukuran yang terlalu kecil, yaitu :
Ø Pihak Produsen harus mengubah ukuran
tombol menjadi lebih besar, namun jangan terlalu besar. Produsen pun harus
mengabaikan ukuran dan desain minimalis Remote TV tersebut agar Fungsi pada
remote dapat mudah digunakan oleh Users.
Ø Karena sistem/prinsip kerja Remote TV
pada umumnya hampir sama, Pihak Konsumen dapat mengganti Remote TV nya dengan
Remote TV yang sesuai dengan ukuran jari User sendiri. Tentu hal mengganti
remote tidak boleh sembarangan. Frekuensi & Merk Harus sesuai dengan TV
nya, agar Remote TV dan TV nya Sinkron.
Solusi untuk Desain Interface Pengaturan, yaitu :
Ø Pihak Produsen harus mengubah Tampilan
layar pengaturan menjadi lebih detail dan disertakan arti & informasi dari
masing-masing simbol yang terdapat pada interfacenya. Sehingga, User yang tidak
memiliki tingkat kecerdasan Kognitif yang tinggi dapat mempelajari &
memahami arti dari setiap menu tampilan pada pengaturan.
SUMBER