Greeting.

Thank you for Visit my Site. I Appreciate for your effort.
for comment and critic, please contact us at our email :
azzer.nomad@gmail.com / rezza_aryo@student.gunadarma.ac.id

Sabtu, 06 April 2013

OBSERVASI - INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER


OBSERVASI
REZZA ARYO PRIAMBODO ( 26111076 )
SUPRIANTO ( 26111945 )
SISTEM KOMPUTER - 2KB04


PENDAHULUAN
Remote TV
Cara Kerja Remote
Cara kerja seperti ini mirip dengan cara kerja sandi morse yang dikirim melalui mesin telegraf. Seorang operator pengirim mengirimkan pesan teks singkat kepada operator penerima yang berada pada jarak tertentu. Namun pesan tersebut dikirimkan dalam bentuk pola kode-kode morse yang melambangkan huruf-hururf dalam pesan yang dikirimkannya. Mesin telegraf menggunakan kode tertentu karena tidak dapat mengirimkan data suara seperti pesawat telepon. Tetapi telegraf dapat mengirimkan arus listrik yang terhubung ke sebuah bel pada bagian penerima, sehingga operator penerima akan menerima suara dari bel dalam pola-pola tertentu yang apabila dirangkai akan dapat diterjemahkan sebagai pesan singkat.


Remote control menggunakan LED(Light Emitting Diode) infra merah yang berfungsi sebagai pengirim(transmitter) pola sinar infra merah. LED infra merah adalah sejenis lampu kecil yang memiliki dioda yang akan memancarkan cahaya infra merah apabila diberi arus.

Keterangan :
A. Deret Pulsa
B. Sinyal 27.9 MHz
C. Sinyal Transmisi
D. Pola sinkronisasi 4, masing-masing 2.1 mili detik, dengan spasi 700 mikro detik
E. Pola pulsa, masing-masing 700 mikro detik, dengan spasi 700 mikro detik juga
F. Pola Sinkronisasi ulang
Sinyal infra merah yang dikirimkan tidak akan dapat dilihat oleh mata kita, karena sinar infra merah tidak termasuk gelombang elektromagnetik pada spectrum cahaya tampak. Namun sinar tersebut dapat terbaca oleh receiver yang ada pada peralatan elektronik yang menerima sinyal tersebut. Receiver yang digunakan adalah sebuah foto transistor infra merah. Jika pola sinyal infra Red yang diterima bersesuaian dengan salah satu instruksi, seperti instruksi menaikkan volume suara pada pesawat televisi, maka volume suara pesawat televisi tersebut akan dinaikkan. Jika pola sinar infra merah yang dibaca tidak dapat dikenali maka pesawat televisi akan mengabaikannya. Hal ini mungkin saja terjadi jika sebuah pesawat remote control untuk peralatan lain yang berada tidak jauh dari pesawat televise tersebut sedang digunakan. Bentuk kode sinyal tersebut untuk masing-masing tombol tergantung kepada perusahaan produsen peralatan elektronika. Pada dasarnya setiap perusahaan bebas menentukan kode sinyal untuk setiap tombol pada pesawat remote control. Penggunaan sinyal sinar infra merah ini memang hanya cocok untuk keperluan di dalam ruang, seperti pada peralatan elektronik rumah atau kantor, karena selain memiliki keterbatasan jarak yang pendek(maksimal sekitar 10 meter), sudut pengiriman juga sangat kecil sehingga remote control harus diarahkan ke tepat ke alat elektronik tersebut. Sinar infra merah juga tidak bisa tembus dinding, sehingga harus berada di ruang.



        Sistem Remote khusus nya untuk TV, dipergunakan untuk TV. Sistem ini diindikasikan sangat mudah dipakai dan dipelajari bagi sebagian besar manusia, ditimbang dari Desain Remote dan pemakaiannya.


METODE OBSERVASI

                        Target Observasi kami bernama Rojali, Anak berumur 14 Tahun yang duduk di Kelas 2 SMP ,Depok. Rojali adalah anak yang masih mempelajari cara menggunakan Remote TV dan TV yang baru di belinya. Rojali berkarakter tidak sabar, selalu mencoba, dapat memahami & mempelajari sesuatu lebih cepat dan mudah.

Observasi dilakukan saat di Sore Hari ketika Rojali pulang sekolah. Saat itu, Rojali diperintahkan oleh ibunya untuk mengisi / mencari Channel di TV Barunya itu.
Metode Observasi pada hal ini mencakup :
Ø  Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk pencarian saluran yang tersedia dan menyimpannya.
Ø  mengamati interface dan interaksi yang dilakukan saat observasi.
Ø  mengamati dan menganalisa kemampuan target, yaitu : kognitif, proses mental, memori (daya ingat), pergerakan fisik dan respon.
Ø  Menganalisa device, layar, tombol, interface, aliran transaksi, dan lainnya.

HASIL OBSERVASI

~  Langkah - Langkah yang dibutuhkan untuk pencarian saluran yang tersedia dan menyimpannya :
1.      Nyalakan TV dengan cara menekan tombol Switch On/off pada remote tv.
2.      Tekan tombol "Setting", lalu pilih pengaturan ( dengan menggeser menggunakan joypad pada remote tv ). 


3.      Setelah itu pilih, "Cari Prog otomts" / "Cari prog manual". Pada hal ini rojali memilih pencarian otomatis. Sehingga, Hasil pencarian menjadi mudah dan maksimal.
4.      tunggu proses pencarian sampai selesai. Jika sudah selesai, klik " OK " pada joypad Remote TV untuk menyimpan hasil pencarian.
5.      Lalu tekan tombol " Exit " untuk menutup layar/interface dari setting tersebut.

~ Hasil Pengamatan dan interaksi yang dilakukan saat observasi
            Rojali membutuhkan waktu untuk memahami desain remote dan fungsi dari masing-masing tombol yang ada di Remote TV tersebut. Rojali pun masih membutuhkan penyesuaian interface yang agak membingungkan user/pengguna karena interface dari TV / Produk tersebut terlalu simpel dan tidak ada keterangan langsung. Sehingga, User harus mempelajarinya terlebih dahulu pada manual book / user guide.


~ Hasil Pengamatan dan analisa Kemampuan Target :
Ø  Kognitif : Dalam segi Kognitif, Rojali mampu memahami dan mempelajari interface, sistem kerja remote, desain remote & fungsi dari masing-masing tombol pada remote sebelum menggunakannya. Artinya, Rojali berhasil mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa.
Ø  Proses Mental : Rojali berhasil mempresentasikan / mengaplikasikan kemampuannya sebagai manusia yang berinteraksi dengan TV. Dengan cara memanipulasi otak  terhadap informasi, Rojali membentuk konsep, Terlibat dalam pemecahan masalah, melakukan penalaran, dan membuat keputusan.
Ø  Memory ( Daya Ingat ) : Dalam hal ini, Rojali mengalami Proses dan penggabungan informasi yang diterima, Penciptaan catatan permanen dari informasi, dan memanggil kembali informasi yang telah disimpan untuk digunakan dalam suatu proses atau aktivitas. Rojali berhasil Mempelajari, Mengingat, dan Pengambilan informasi yang telah di ingatnya.
Ø  Pergerakan Fisik dan Respon : Rojali berhasil melakukan respon (feed back) pada interaksi yang dilakukan Rojadi dengan TV. Dengan melihat Pemberitahuan (notifikasi / Interupsi) dari TV saat proses pencarian saluran TV selesai dilakukan oleh TV.
~ Hasil Analisa Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Ø  Device : Perangkat Remote TV yang digunakan di desain universal, diperuntukan dan dapat digunakan oleh semua manusia tanpa memandang batas usia (Tidak ada batasan usia).
Ø  Layar : Perangkat TV menggunakan ukuran 21" Inch dengan bentuk Square (kotak),  Sehingga tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar untuk user dan dapat menggunakan seluruh channel yang tersedia tanpa ada gangguan teknis desain.
Ø  Tombol : Desain Tombol pada Remote TV tersebut didesain sangat umum, sehingga user dan memahami arti-arti setiap tombolnya dengan mudah. Namun, ukuran tombol sangat minim. sehingga tidak cocok digunakan untuk user yang memiliki ukuran diatas rata-rata.
Ø  Interface : Interface pada TV tersebut sangat simpel dan dapat dipahami dan digunakan, walau dalam pengaturannya dapat mempersulit user dalam memahami interface yang simpel.
Ø  Aliran Transaksi : Aliran Transaksi antara Rojali dengan TV berjalan dengan lancar dan semestinya. Karena Rojali sudah memahami fungsi dari masing-masing tombol pada remote dan interface yang akan muncul setelah melakukan tindakan / pergerakan fisik.


ANALISA

Aspek Manusia dalam IMK
Persepsi Visual


a. Penglihatan
Penglihatan manusia berkaitan dengan mata. Mata masih merupakan indera utama dalam berinteraksi dengan komputer. Fungsi mata menghasilkan persepsi yang terorganisir akan gerakan, ukuran, bentuk, posisi, tekstur dan warna. Sistem visual pada manusia mampu merasakan obyek dalam kondisi terang sinar matahari dan dalam kegelapan malam. Mata juga dapat merasakan dan mengikuti obyek yang bergerak dengan cepat (gerakan serangga) dan kejadian yang sekejap kemudian menghilang (seperti petir) Namun juga banyak hal yang tidak dapat dilihat, seperti gerakan peluru, pertumbuhan tanaman, dan sinar inframerah. Semua yang dilihat oleh mata diinterpretasikan oleh otak untuk memahami maksud yang dilihat.
Teori Persepsi Visual
• Terdapat dua teori pendekatan yang menjelaskan tentang bagaimana cara manusia melihat suatu obyek:
– Teori Konstruktif
– Teori Ekologi

Pendekatan Konstruktif
• Asumsi utama pendekatan ini adalah bahwa persepsi melibatkan intervensi dari representasi dan ingatan.
• Apa yang kita lihat bukanlah merupakan replika atau copy dari dunia seperti citra yang dihasilkan kamera.
• Tetapi sistem visual manusia akan menyusun suatu model dari dunia dengan mentransformasi, memperbaiki, mendistorsi, dan membuang informasi.
• Efek dari konstruksi adalah untuk menyediakan kepada kita gambaran yang lebih konstan dari dunia dibanding jika kita hanya mengandalkan citra yang dilihat dari retina mata kita.
• Oleh karena itu kita melihat bangunan selalu tidak berubah dan orang terlihat mempunyai
ukuran dan bentuk yang sama, meskipun kita melihat dari berbagai posisi dan jarak.

Hukum Gestalt dari Organisasi Persepsi Prinsip pengorganisasian memungkinkan kita untuk menerima pola rangsangan sebagai sesuatu yang mempunyai arti yang dapat didefinisikan sebagai:
• Pendekatan    ; titik-titik terlihat sebagai suatu kelompok dan bukan suatu elemen acak.
• Kesamaan      ; ada kecenderungan untuk melihat elemen-elemen yang mempunyai bentuk atau warna sama sebagai satu kelompok
• Kedekatan     ; bagian yang hilang pada gambar akan diisi untuk melengkapinya, sehingga terlihat sebagai lingkaran yang utuh
• Kontinuitas   : rangsangan terlihat seperti disusun dari dua baris titik yang saling bersimpangan satu dengan yang lain, dan bukan sekumpulan titik yang acak
• Simetri           ; daerah yang dibatasi oleh garis batas simetris cenderung dirasakan sebagai gambar yang koheren.

Pendekatan Ekologi
• Pendekatan ini berargumen bahwa persepsi adalah proses langsung, yaitu informasi hanya
merupakan hasil deteksi retina dan bukan merupakan hasil rekonstruksi.
• Perhatian utama adalah memahami apa yang kita kerjakan saat kita merasakan (melihat), dan bukan mencoba untuk memahami bagaimana kita merasakan suatu gambar atau bagaimana kita mengenali suatu obyek.
Persepsi Visual
Luminans Adalah banyaknya cahaya yang dipantulkan permukaan objek.
Semakin besar luminans sebuah objek maka rincian objek yang dapat dilihat oleh mata semakin bertambah. Besarnya luminans sebuah objek juga menyebabkan mata bertambah sensitif terhadap kedipan (flicker). Luminans merupakan besaran terukur dengan satuan lilin/meter persegi Semakin besar luminans, maka diameter anak-mata Luminans (pupil) akan semakin mengecil, sehingga intensitas cahaya yang diterima retina tidak terlalu besar, dan akan meningkatkan kedalaman fokusnya (deep of field).
• Hal yang sama terjadi pada kamera saat kita mengatur diafragma pada lensa, semakin kecil diafragma, maka besar intensitas cahaya yang masuk akan semakin kecil juga, namun kedalamannya (deep of field) semakin besar.

Kontras
Kontras adalah hubungan antara intensitas cahaya yang dikeluarkan atau dipantulkan oleh suatu obyek dengan intensitas cahaya dari latarbelakang (background) obyek tersebut.
Kecerahan (Brightness)
• Kecerahan (brightness) adalah tanggapan subyektif mata terhadap cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan obyek
• Tidak ada arti khusus dari tingkat kecerahan seperti pada luminans, sehingga nilai
kecerahan suatu obyek tidak dapat diukur (tidak mempunyai satuan), atau bersifat kualitatif subyektif.
• Secara umum luminans yang tinggi berimplikasi pada kecerahan yang tinggi pula.

Sudut Penglihatan
• Sudut penglihatan (visual angle) didefinisikan sebagai sudut yang terjadi saat mata melihat
obyek dihadapannya secara vertikal.
• Ketajaman penglihatan (visual acuity) adalah sudut penglihatan minimum ketika mata
masih dapat melihat obyek dengan jelas

Medan Penglihatan
• Medan penglihatan adalah sudut yang dibentuk ketika mata bergerak kekiri terjauh dan kekanan
terjauh, yang dapat dibagi menjadi empat wilayah:
1. wilayah tempat kedua bola mata mampu melihat sebuah obyek dalam keadaan sama, disebut juga penglihatan binokuler
2. wilayah terjauh yang dapat dilihat oleh mata kiri ketika mata kiri digerakkan ke sudut paling kiri,
disebut juga penglihatan monokuler kiri.
3. wilayah terjauh yang dapat dilihat oleh mata kanan ketika mata kanan digerakkan ke
sudut paling kanan, disebut juga penglihatan monokuler kanan.
4. Wilayah buta, yakni wilayah yang sama sekali tidak dapat dilihat oleh kedua mata kita.
Warna
Adalah hasil dari cahaya yang terbentuk dari hue (corak), intensity (intensitas) dan saturation (kejenuhan atau jumlah putih pada warna).
Orang dengan penglihatan normal mampu membedakan 125 warna yang berbeda.
Penggunaan warna yang sesuai, akan mempertinggi efektifitas tampilan grafis tetapi tidak ada standar.
Beberapa aspek dalam penggunaan warna :
1. Aspek Psikologi
~ Hindari penggunaan warna tajam (cyan, biru, merah) secara simultan yang menyebabkan mata menjadi lelah.
~ Pengaturan cahaya didalam ruangan diperlukan karena warna akan berubah ketika cahaya berubah.
2. Aspek Persepsi
~ Warna dapat meningkatkan interaksi jika mengikuti prinsip dasar dari penglihatan manusia.
~ Secara umum latar belakang dengan warna gelap akan memberikan kenampakan yang lebih baik dibanding warna yang lebih cerah
3. Aspek Persepsi
Penggunaan warna bertujuan untuk menarik perhatian atau pengelompokan informasi, sehingga tidak perlu menggunakan warna yang berlebihan.

Problem yang terjadi
            Problem pada desain Remote yang didesain oleh pihak produsen dibuat ukuran yang sangat minim. sehingga tidak memungkinkan digunakan oleh orang/ user yang memiliki ukuran jari yang melebihi rata-rata. Kesalahan ini terjadi karena Produsen tidak mempertimbangkan Ukuran jari para usernya.
            Problem juga terjadi pada desain interface pengaturan pada layar tv yang didesain sangat simpel oleh pihak Produsen. Sehingga user yang tidak memiliki Tingkat kecerdasan Kognitif yang tinggi tidak dapat memahami arti dari interface yang sedang ditampilkan.
Solusi Desain
            Solusi untuk desain Remote TV dengan ukuran yang terlalu kecil, yaitu :
Ø  Pihak Produsen harus mengubah ukuran tombol menjadi lebih besar, namun jangan terlalu besar. Produsen pun harus mengabaikan ukuran dan desain minimalis Remote TV tersebut agar Fungsi pada remote dapat mudah digunakan oleh Users.
Ø  Karena sistem/prinsip kerja Remote TV pada umumnya hampir sama, Pihak Konsumen dapat mengganti Remote TV nya dengan Remote TV yang sesuai dengan ukuran jari User sendiri. Tentu hal mengganti remote tidak boleh sembarangan. Frekuensi & Merk Harus sesuai dengan TV nya, agar Remote TV dan TV nya Sinkron.

Solusi untuk Desain Interface Pengaturan, yaitu :
Ø  Pihak Produsen harus mengubah Tampilan layar pengaturan menjadi lebih detail dan disertakan arti & informasi dari masing-masing simbol yang terdapat pada interfacenya. Sehingga, User yang tidak memiliki tingkat kecerdasan Kognitif yang tinggi dapat mempelajari & memahami arti dari setiap menu tampilan pada pengaturan.

SUMBER