Tulisan Mesir kuno berkembang antara 3300 dan 3100 Sebelum Masehi (mungkin terinspirasi oleh naskah bangsa Sumeria.
Tulisan Mesir disebut hieroglif (bahasa Yunani yang artinya "Ukiran Suci"). Orang Mesir menyebutnya "perkataan dewa-dewi", karena mereka percaya tulisan itu diberikan oleh Dewaa Thoth.
Tulisan Hieroglif terakhir yang dikenal, ditulis pada tahun 394, lama setelah itu baru ada yang mengetahui cara membacanya.
dinding-dinding makam orang Mesir dilapisi Hieroglif. |
pada tahun 1799, tentara Prancis di bawah pimpinan Napoleon menemukan sebuah lempeng batu di Rosetta, Mesir. Batu ini dipenuhi tiga teks tulisan yang identik.
pada tahun 1822, Jean Francois Champollion mengartikan tulisan yang ada di batu Rosetta. Dia menyadari bahwa hieroglif adalah gambar yang mewakili bunyi-bunyian dan huruf, tidak hanya untuk objek.
ada 700 buah hieroglif. Kebanyakan gambar bisa ditulis dari kiri ke kanan, kanan ke kiri atau kebawah.
Kata-kata didalam bentuk oval yang disebut cartouche adalah nama-nama firaun.
ada dua versi tulisan pendek pada tulisan hieroglif untuk pemakaian sehari-hari (awalnya merupakan naskah hieratik, nantinya menjadi naskah demotik).
orang Mesir tidak hanya menulis pada dinding pusara, tapi juga menulis mengenai hal sehari-hari dengan tinta dan kuas di atas papirus (kertas yang dibuat dari daun papirus) atau ostraca (pecahan tembikar).
Hanya para penulis terlatih yang bisa menulis. Upah penulis ahli sangat besar dan mereka seringkali dibebaskan dari pajak.