Beberapa sabun terbentuk secara alami, tetapi semua deterjen adalah sintetis.
Semua sabun dan deterjen bisa membersihkan kotoran karena mengandung surfaktan.
Surfaktan adalah molekul yang mampu melekatkan diri ke molekul kotoran sehingga kotoran terangkat dan hilang.
Surfaktan bisa bekerja seperti itu karena sebagian molekulnya bersifat hidrofilik (dapat berikatan dengan molekul air) dan sebagian lagi bersifat hidrofobik (tidak dapat berikatan dengan molekuk air).
Molekul hidrofilik surfaktan mengikatkan diri ke kotoran; bagian molekul yang lain, berikatan dengan air.
Sabun meningkatkan kemampuan air untuk membuat basah sesuatu dnegan cara menurunkan tegangan permukaan air.
Sabun terbuat dari lemak hewan atau minyak nabati yang digabung dengan senyawa kimia basa, seperti natrium atau potasium hidroksida.
Sebagian sabun mengandung parfum, pewarna, serta germisida (pembunuh kuman) dan pastinya mengandung surfaktan.
Bangsa romawii telah menggunakan sabun lebih dari 2000 tahun yang lalu
Deterjen diciptakan pada tahun 1916 oleh ahli kimia berkebangsaan Jerman bernama Fritz Gunther.